layak baca

Rabu, 11 Januari 2012

Malam Terindah di 2012

08 januari 2012 pkl 21:05
Buzz.. buzz..
Getar handphone butut Sony Ericson berwarna merah yang telah mengelupas warna casingnya membuncahkan kelelapan tidurku malam itu sepulang dari acara kumpul reuni kawan pesantren. Aku mengira hanya sms dari orang biasa, ku hiraukan lah.  Tetapi  getarnya  semakin lama menggelitik disaku kemeja yang belum sempat ku lepas sedari pulang. Oo..  ada tanda panggilan masuk ternyata, kesal ku rasakan karena panggilan tersebut sangat mengganggu tidur lelapku yang baru saja terjalin setengah jam, “siapa sih yang nelpon, ganggu banget!  klo gak penting2 amet mah gakan aku angkat”, gerutuku dalam hati.
Samar-saar kulirik layar Handphone buram itu, dengan rasa kantuk yang sangat berat terlihat sedikit kurang jelas nama sang penelpon. “New kokom”?? hah.. kokom? tanpa pikir panjang langsung ku angkat panggilannya. “hallo assalamualaikum..?”  kalimat pembuka kulontarkan dengan perasaan kaget.
“Wa alaikumsalam, jadi mau minta data tea ga?” Tanya kokom, wanita yang kurang lebih satu tahun ku tunggu kepulangannya ke bandung.
“oo ia mau, kokom sekarang dimana? Dirumah?” jawabku dengan spontan,
“ia ni udah dirumah, kalo mau, sekarang ditunggu dirumah yah,!”
“okeh kom, siap,.. sekarang kesitu” semangat ku jawab
 “yaudah atu ditunggu ya.. assalamu alaikum”  kalimat terakhir yang kokom ucapkan di percakapan malam itu
“okeh kom, wa alaikum salam..”  
Tanpa menunggu lama, aku langsung berlari menuju kamar mandi sekadar tuk cuci muka, agar tak terlalu terlihat wajah suntuk oleh si dia. Ku buka lemari baju, kucari jaket yang bisa kupakai tuk menahan rasa dinginnya malam bandung kala itu, setelah itu, segera meluncur menuju jalan jatisari, soreang.
Kukendarai motorku dengan sangat kencang, dengan rasa dingin yang tak henti2nya mendobrak pori2 jaketku yang lumayan tebal itu. “brrr.. dingin coy.. biarin lah.. demi cinta apapun dilakuin,,” ucapku tuk sekedar menghibur badanku yang membeku, ini kali yah yang dimaksud pengorbanan cinta itu. Sungguh cinta bisa membuat seseorang menjadi kalap dan buta, hah..  tak hiraukan waktu dan keadaan. Disaat lagi enak2nya tidurpun rela keluyuran malem2 n dingin2an pula demi bertemu si dia.. hmmp.. cinta.. cinta..
Buzz,, Buzz.. hapeku bergetar kmebali, kucoba lirik layar hape yang ku ambil disaku celana, walaupun lagi naek motor tapi kupenasaran, pikirku kokom yang ngeSMS, gw lirik, -new kokom-,  “dmn?”,  wah kokom ngeSMS lagi nih, ku tersenyum sendiri, kupikir kokoh udah gak sabara pengen ketemu aku kah? Haha..  sejenak sangkaan tersebut menggelitik perutku.
Akhirnya kusampai didepan pintu gerbang rumahnya sekitar Pkl 21:33, kukirim SMS ke blackberry pkokom, “kom.. miw udah didepan pintu nih”
Tak lama kemudian kokom keluar  dan membukakan pintu untukku.
Kokom mendekatiku dan mempersilahkan masuk ke ruang tamu, kutatap wajahnya, subhaanallah.. sangat cantik mempesona dan natural tanpa make up, kurasa dia lebih cantik seperti ini, apa adanya, subhaanallah.. Allah memang Maha Indah yang telah menciptakan bidadari seindah ini yang kini berdiri menghadapku.
Ku duduk di shofa panjang yang menghadap ke selatan, lalu Kokom pun masuk ke kamar adiknya tuk mengambil notebook yang berisi dokumentasi jejak kisah cinta kita berdua setahun kebelakang yang sangat ingin kucopy via flashdisk, dan menaruhnya diarsip notebookku.
Tak lama kokom  pun menghampiriku dan menyerahkan notebook berwarna merah marun bermerk acer, dia seakan mengizinkanku agar merazia notebooknya tersebut, lantas kubuka notebooknya dan memencet tombol “on”, kutunggu sejenak hingga wallpapernya muncul. Kokom pun meninggalkanku dan menuju dapur tuk menyediakan minum untukku. Tak sabar rasanya tuk segera mengutak-atik notebook dan mencari sesuatu yang menarik didalamnya, betapa tidak, isi notebook tersebut banyak yang bersifat privasi yang tidak sembarang orang bisa melihatnya, sekedar foto cantik dia yang belum pernah kumiliki pun sangat ingin kucuri, tapi keimananku tak menghendaki kelakuan yang tidak sopan tersebut. Akhirnya ku tunggu kokom saja agar dia sendri yang membuka dan mencarikan filenya untukku, agar privasi dia pun aman, dan karena memang dia yang tahu pasti letak dimana file yang kuinginkan tersebut. Tak lama kokom pun menghampiriku dengan segelas teh manis hangat untukku, “batrenya abis ta..” cetusku sambil menunjuk icon batrei yang kosong dipojok bawah layar notebook. Seusai kokom mengambil chargernya, ku pinta dia tuk menunjukan letak file yang ku inginkan, dia pun mulai bertualang mencari file2 diarsip digitalnya. Tak lama akhirnya dia menunjukan beberapa poto yang membuatku terhenyuk dan makin teringat akan kenangan indah masa lalu yang tak pernah bisa kulupakan sampai kapanpun, kisah cinta yang bahagia yang seakan tak rela ku kehilangan kenangan itu, dan yang paling terasa sesaat setelah kulihat poto itu adalah ketidakinginanku tuk melepaskan cinta sejati yang ada dihati kokom. Kokom lalu menawarkan kepadaku file apa saja yang ingin kudapatkan, ku utarakan semua file tersebut, dan disela-sela asyiknya kokom mengutak-atik folder demi folder, kulontarkan pertanyaanku tentang niatku tuk kembali ingin menjadi seseorang yang spesial dihatinya, akan tetapi sebelum dia mengutarakan jawaban kupotong ucapannya dengan mengutarakan prinsip yang lahir karena kegilaanku padanya, “apapun jawaban kokom, diterima atau ditolak, kosim bakal terus ngejar kokom ampe kapanpun”  haha.. ketika itu kucoba memaksakan kehendakku padanya atas prinsipku tersebut, tapi menurutku prinsip itu tak mengandung unsur pemaksaan kepada dia akan tetapi penuh dengan unsur pantang menyerah pengejaran cinta menurutku, tapi ku tak tahu apa perasaan yang dia rasakan ketika ku utarakan prinsipku tersebut, khusnudzon aja lah..
Kokom tak berkomentar sepatah katapun tentang apa yang telah kuutarakan, kucoba bermacam cara agar dia memuaskan rasa penasaranku tentang perasaanya, dia hanya berkata
“kokom bingung mau jawab apa..” dengan wajah polosnya,
kucoba meyakinkan bahwa ku tak memaksanya tuk menerimaku kembali menjadi pacarnya, setelah lumayan agak lama dia mencari kata dan moment yang pas, akhirnya dia mengutarakan perasaan dengan sejujurnya,
“kokom sih nganggep hubungan yang dulu kandas yaudah kandas, gak bisa buat balik lagi” ucapnya dengan nada yang lumayan membuat jantungku bersedih,
Namun ku tak patah arang, lalu ku Tanya alasan konkrit mengapa dia tak bisa menerimaku kembali ,
“kokom mah ga mau ngasih harepan kosong buat kosim, mending kalo kita ujung2nya jadi (pacaran atau nikah) , gmana kalo gak jadi? Kokom mah gak mau bikin sakit hati orang lain! kenapa gak kosim coba jalanin ma yang lain? Bukannya waktu itu pernah nyoba ma yang laen kan”  ungkapnya dengan kata2 yang lumayan membuat mentalku agak drop.
Tapi bukan kosim namanya jika tak bisa tuk selalu optimis, kucoba menumbuhkan kembali mental dengan mengutarakan maksud dari perjuanganku itu.
“kosim gak mau nyari yang laen kom, udah nyoba ama yang laen tapi tetep we ingetnya ke kokom lagi, kokom lagi., boleh kokom Tanya ke anak2 deh, setiap ada kumpulan reuni kaya tadi, kosim gak pernah lupa buat nanyain kabar kokom ke ayas, ke eni, ke ijot, k icha, nayla, deelel pokonya mah, sebenernya moment kaya gini tuh selalu kosim tunggu selama setaun ini kom tuk sekedar mengutarakan maksud dan perasaan kosim k kokom dan kosim pun beranggapan bahwa apa yang kosim lakuin (ngejar kokom) tu hal positif, kenapa mesti dilarang ?, masalah ntar kosim sakit hati kalo kita ga jadi mah tu bukan urusan kokom , tu urusan Allah, bukankah pacaran tu proses menuju pernikahan, kosim hanya mencoba berproses kom, hasil tu Dia yang nentuin, tapi 2 hari kemaren kalo ga salah mah, kosim tu tahajud kom, minta dikasih petunjuk ma Allah, jika kokom yang terbaek buat kosim, kosim minta diperlihatkan petunjuknya dan dan jika sebaliknya maka perlihatkan petunjuknya juga, tapi makin kesini2 kosim malah makin optimis dan makin bertambah rasa sayangnya ke kokom, mungkinkah ini tanda? Wallahu a’lam.. ” penjelasanku yang cukup panjang, dia hanya termangu menatap wajahku, dia malah menatapku sembari tersenyum yang membuatku gugup dan salting setengah mati ketika dia menatapku seperti itu,
“napa natap kosim terus kom? Bogoh ya?” ,  kulontarkan joke garing dan narsis tuk menutupi rasa malu dan kesaltinganku.  hahaha.. ku tak bisa membayangkan jika ku bisa melihat bagaimana ekspresi ku kala itu, lebih lucu dan jelek dari sule mungkin ya. Ggkgkgk
“Kom.. ngomong atu.. masa kosim terus yang ngocoblak olangan..” kesaltinganku membuncah
“speechles”,  jawabnya dengan senyuman yang membuat hatiku lemas tak berdaya,, haha.. lebay,,
“pengen dengerin aja we..”,  tambahnya
Kondisiku kala itu tak ubahnya bak pendongeng sebelum tidur, hanya berbicara sendiri tanpa ada respon, dia hanya menatapku penuh perasaan, ku juga tak tahu, apakah dia menatapku dengan perasaan sayang atau hanya perasaan lucu karena melihat dan mendengarku berceloteh bak anak2 bawel atau mungkin seperti sales obat atau sejenisnya, kembali ku paksakan hatiku tuk berkhusnudzon saja lah..
Disela2 celotehanku yang mencoba tuk meyakinkan dirinya bahwa ku memang serius kuberanikan diri kala itu tuk bertanya tentang perasaan dia padaku,
“.. pokonya kokom jangan mikirin yang aneh2 pokonya, gini aja, miw mau tanya, ko2m masih ada perasaan ga k kosim,,?”
“perasaan sihh masih ada..” jawabnya dengan penuh emosional
Spontan ku langsung menengadahkan wajahku dan mengangkat tangan
“Alhamdulillah ya Allah..”,  ucapku atas jawaban yang kokom lontarkan
Sungguh indah kurasakan, hatiku segar, plong, dan dunia seakan berpihak padaku..
“beneran kom..? kosim mah gak perlu kokom yakin atau engganya sekarang, kalo kokom masih ada perasaan yang dulu, kosim malah lebih dan lebih semanget lagi buat ngejar kokom, target kosim mah bukan pacaran tuk sekarang, tapi buat kedepannya.. tau gak planning jangka panjang kosim apaan? sekarang mau kuliah yang bener dan mulai meniti karir dari sekarang, jadi pas lulus kuliah, karir pun udah mumpuni, kosim mah gakan nembak kokom jadi pacar, malah langsung lamar kokom..” ujarku meyakinkan
Kokom hanya tersenyum manis, senyumnya sama persis seperti senyumnya dia setaun lalu, mengingatkanku akan senyuman manis yang dia  berikan ketika masih bersama dahulu.
Hatiku luluh lantak melihat senyumnya itu..
indah dan mempesona sekali brow…
Tak terasa waktu pun menunjukan angka 11 malam, waduh.. lancang sekali diriku, bertamu ampe jam segitu, akhirnya ku pamit tuk pulang dengan perasaan bagaikan pernyataan cintaku diterima walau dengan kata dan kalimat yang tak ku inginkan, tapi ku sangat dan sangat siap tuk mengejarnya lebih berani agar cinta sejatiku kudapatkan kembali..
Horas bah..
Haha
Inginku berpamitan kepada ibunya, akan tetapi beliau sudah tertidur lelap, yasudahlah, masa aja mau dibangunin. Ku bergegas menuju pintu keluar dan mulai menyelah motor mio silver berpolet kuning, motor inilah yang mnjadi saksi kisah cintaku bersamanya dahulu, kalo kalian mau Tanya tentang kisah cintaku, Tanya aja ke motor ini, niscaya kau menjadi gila,,
Hahaha..
Ku arahkan motor menuju gerbang keluar, dan berhenti sejenak tepat digerbang keluar, ku ucapkan kata2 terakhir kepadanya sebelum dia kembali ke batam,
“Sekarang kosim makin optimis, tau gak kenapa?”, Tanya terakhirku padanya
“kenapa?”, jawabnya penasaran
“Karena kau masih ada perasaan (cinta) padaku..” jawabku dengan nada sastrawan..
Haha..
“duluan yah.. assalamu alaikum..” pamitku
“ati2 licin jalannya, wa alaikum salam..”  ucap terakhir yang kudengar malam itu..
Ku lihat meluncur pulang sembari menikmati indahnya pemandangan bandung malam itu dilingkungan rumah kokom.. bandung tu indah, dan ku yakin, dibatam tak seindah ini, kenapa dia mesti pulang lagi ke batam..
Hmmp..
Itu pilihan hidupnya, mana mungkin bisa kularang, bukankah dulu aku yang menyuportnya tuk ke batam, supaya kokom makin dewasa dalam memindai kehidupan?,  ku berceloteh sendiri dalam pikiran, lumayan lah daripada pikiran kosong mending ku isi pikiranku dengan hal2 tentangnya.
Jarak dari rumahnya ke rumahku sekitar 3 km mungkin, kukendarai mio ku dengan 60km/jam, sangat dingin sekali udara malam kala itu bak menyelimutu sekujur  tubuh, seakan ku tak berbusana..
brrr,, dingin..
Sebelum ku tinggalkan gapura komplek rumahnya, ku berhenti sejenak tuk sekedar mengirim sms tentang perasaan dan apa yang kupikirkan setelah malam itu, ku ingin dia tersenyum mengungatku sebelum tidur.
Semoga itu bisa membuatnya berkata “ co cweeeeetttt..”
Hahaa..
Sesampainya dirumah, ku segera berbaring sembari memikirkan wajahnya yang mempesona tadi,,
subhaanallaah,,  Kau telah menciptakan sesuatu yang indah..
Maha Suci Engkau Tuhan Semesta Alam

Sabtu, 07 Januari 2012

kokom pulang ke bandung

          Ini cerita tentang penantianku selama satu tahun lebih kawan, penantian akan datangnya seorang bidadari yang dulu pernah ku patahkan salah satu tulang sayap lembutnya kurang lebih setaun yang lalu dan kini sangat dan sangat kusesali atas kebodohan yang telah kulakukan padanya tersebut. Selama setaun ini ku hanya menunggu dia turun tanpa kepastian dari kahyangan tempat persemayamannya, manusia menyebut tempat persinggahan bidadariku itu “batam”,
Selama satu tahun itu ku tak mempunyai cukup nyali tuk sekedar menghubunginya, padahal ku sangat ingin tahu keadaannya disana, ku tak berani menghubunginya via SMS atau telephone ataupun message FB, nyaliku sangat menciut kala ku dengar sahabatnya berkata kepadaku , "kosim.. si kokom teh bilang ke eni kalo dia teh sakit hati banget sama kamu kosim!”, ujar eni salah satu sahabat terdekatnya, mentalku menyusut cepat bak batrei low. Hari demi hari kutunggu kabarnya, kuu tak bisa membohongi perasaanku bahwa ku tak kuat menahan rasa rindu dan rasa kasihku padanya, cara terkahir agar ku bisa memantau kehhidupannya adalah dengan ku amati kehidupannya via status Facebook yang dia buat. itupun tak setiap hari, hanya bisa bersabar dan berdo'a yang bisa kulakukan. Tahun 2011 pun telah siap bermetamorfosa ke taun yang baru, akan tetapi kisah cintaku tak ubahnya ulat yang terlalu lama bersembunyi dikepompong. Satu tahun lamanya ku amati kehidupannya hanya jika dia pamer keadaan kesehariannya di dunia maya. Suatu waktu, diakhir 2011, ku amati kembali status facebook yang dia punya, ternyata ku mendapat kabar yang membuatku tak bisa tidur semalaman, akhirnya penantianku tak sia-sia, tepatnya 4 januari 2012 bidadari yang selama ini kutunggu berencana akan turun ke bandung untuk sekedar melepas rasa rindu pada kawan dan orangtuanya, tapi ku tak tau apakah bidadari merindukanku atau tidak. Pikirku mana mungkin sang Bidadari yang pernah kulukai masih bisa merindukanku, logikanya itu mustahil kawan. Walaupun sejatinya memang ku sangat merindunya.

Satu minggu sebelum tanggal 04 januari menghampiri, telah kurangkai berbagai macam surprise untuknya, tujuanku adalah supaya dia tahu dan percaya bahwa ku memang sangat merindu hadirnya. Agar dia tahu betapa besar harapan dan penantianku untuknya. Kucoba membuatnya senyaman mungkin dibandung, Agar dia betah tinggal disini supaya semakin mudah kuobati patahan sayapnya itu.
Ku rangkai beberapa skema penyambutannya, kubuat semacam banner ucapan selamat datang untuknya yang nantinya akan kubawa ke bandara, bak orang berunjuk rasa menetang pemerintah, haha.. selain dari itu, ide jenius lainnya yaitu kubuatkan beberapa topeng berwajahkan dia dan kupinta agar setiap orang yang  menjemputnya itu memakai topeng tersebut, agar kesan lucu dan menarik kudapatkan dan akhirnya seketika dia turun dari pesawat diapun langsung bisa melirik beberapa surpriseku itu, karena mungkin hanya penjemputnya lah yang paling rame.. haha.. sehingga dia tak usah bingung dan sulit mencari penjemputnyadikerumunan orang2 dibandara seperti biasa terjadi. Tak hanya sampai situ kegilaan ideku itu,  ideku yang lain adalah jika orang2 biasa menjemputnya dengan mobil mewah atau bis atau apapun lah, ku buat sesuatu yang nyentrik dan unik, ku ingin menyewa odonk2 sebagai kereta kencana sang bidadari menuju persinggahannya. haha,, lucu memang.. karena kelucuan itulah yang  akan membuat memorinya menguat tuk mengingat kejadian seperti ini, haha.. dan sosokku sebagai sutradara akan selalu ia ingat. Sutradara gila mungkin dia menganggapnya.. ahaha.. Tujuan paling utama semua yang kulakukan itu tidak terlalu muluk2 hanya agar kubisa melihatnya tersenyum ketika pulang ke bandung, dan mungkin dia malah ketagihan tuk lebih sering pulang ke bandung atau malahan tinggal dibandung.. hahaha.. amiin ya Allah.
           Akan tetapi manusia hanya bisa merencanakan, Allah lah yang menentukan. Ternyata tak satu pun dari beberapa rekanku yang sebelumnya menyatakan siap bisa membantuku membuat hari yang indah untunya dibandung ternyata berhalangan. Mereka beralasan sakitlah, UAS lah, ada kerjaan lah dan bla.. bla.. bla.. Tapi aku pun tak bisa menyalahkan mereka, karena memang mereka mempunyai kesibukan masing-masing yang tak bisa ditinggalkan begitu saja hanya karena membantu masalahku. Mungkin pikiran mereka seperti itu, tapi pikiranku berbeda, pikiranku tentang masalah kehidupanku sejenak hilang tertutup rasa rindu yang sangat besar untuknya, dan hatiku menuntun ke pikiran tentang bagaimana cara membuat sesuatu untukny, mumpung dibandung brow. Mana bisa ku buat sesuatu untuknya selagi dia dibatam, kecuali ku menyusulnya kali..
Selasa 03 januari 2012
Akhirnya kubuat semuanya sendiri, hanya saja beberapa rencana tak bisa kurealisasikan, kubuat beberapa desain banner ucapan selamat datang untuknya, dan kukirim desainku ke percetakan.
Tibalah tanggal 04 januari 2012, hari yang sangat sangat kutunggu.
Kumulai dengan bangun pagi dengan secangkir kopi panas dan lagu yang membuat semangatku tinggi tuk mengejarnya kembali. Dan ku katakan dalam hati pada pagi itu bahwa cewe yang kau tunggu selama satu tahun itu akan datang hari ini broow..
jam 09 ku meluncur menuju percetakan, ku ambil banner itu dan segera menuju jatisari soreng dikediaman keluarganya, ditengah2 perjalanan, kurasakan mentalku drop karena berbagai bisikan setan yang tak mengijinkanku merealisasikan acara ku itu. Ku belokkan arah setir motorku dan menuju rumah sahabat terbaikku, imam namanya, walaupun dia terbaring sakit, tapi petuah dan motivasinya selalu bergeizi dan berenergi. Setelah kurasa mentalku telah siap tempur, kulanjutkan perjalanan menuju rumahnya, ujan rintik pun tak kuhiraukan, ku melaju di kecepatan 80km/jam, kurang lebih 2km lagi menuju rumahnya, hujanpun mengujiku dengan yang lebih besar, akhirnya kuputuskan meneduh dahulu diwarung bongkar pasang pinggir jalan tepat digerbang stadion si jalak harupat. kurang lebih seperempat jam ku tunggu hujan lengah, ku putuskan tuk meneruskan perjalanan. Sesampainya dirumah keluarga kokom, ku meminta izin kepada orangtuanya tuk memasang surprise kecil2an yang kubuat sendiri. Dan mereka welcome sekali atas apa yang kulakukan tersebut. Setelah banner itu terpampang, kulihat sejenak karyaku itu. Desainnya kubuat sekilas seperti asal jadi, Tapi kubuat penuh makna dan filosofinya jelas, banner tersebut kudesain dengan background foto2 dirinya (namanya kokom), dan ditimpa dengan beberapa cropan foto wajah beberapa orang sahabatnya, mereka ku pampang karena merekalah yang menurutku memang paling merindukannya diantara yang lain (walaupun ada beberapa orang yang menurutku tak merindukan kokom akan tetapi ku masukkan fotonya dibanner tersebut hanya agar ada kelucuan, karena orang tersebut merupakan tokoh pelawak dikelas kami. gkgkk...), Ku pampang foto terbaikku disudut paling kanan dan lumayan berukuran besar, karena ku yakin, diantara mereka, akulah yang paling merindukan sosoknya. Ahaha..  tak apeu lebay dikit..  orang yang lagi jatuh cinta memang kadang lebih lebay dari alayers.. haha..!
Setelah selesai kupasangkan banner itu dirumahnya, ku diajak masuk oleh ibunya, kami mengobrol seru, dan tema yang kami bicarakan masih seputar kehidupan kokom. Mungkin khusnudzonku, ibunya telah merestuiku jika ku pinang c kokom. gkgkg.. tak apalah berkhayal juga. semua hal yang hebat bukankah berasala dari mimpi?.
Ku sangat  kerasan karena keramahan keluarganya, buah keberanianku menghasilkan sesuatu yang lebih dahsyat dari yang dikira..
Ku ucap Alhamdulillahh..
Detik-detik kedatangan kokom terasa sangat lambat kurasakan, mungkin karena ditiap detiknya selalu kuhitung dan kutunggui.. detik demi detik kutunggu dirumah, kurencanakan malam itu tuk mendatangi tempat persinggahan tunggangannya, hanya sekedar tuk menumpahkan rasa rinduku padanya.  Akan tetapi ku tak tahu persis tempat dan waktunya kapan.. tepat setengah dua malam pun masih ku lalui dengan kegelisahan yang sangat parah..  kukelabui hati dan pikiranku, bahwa dia sudah sampai dengan selamat di rumahnya.
Ketika pikiranku telah ku kelabui, akhirnya tubuhku pun merebah dengan sendirinya.
Esok harinya, rasa rindu itupun semakin membuncah dan tak bisa ku tahan, kurancang strategi baru agar ku bisa menemuinya. Tetapi Mentalku terlalu lembek tuk menemui dan mengunjungi rumahnya sendirian.
Hari itupun kulalui dengan rasa rindu yang membuatku terkulai lemas, hanya bisa mengetahui kabarnya via Facebook, seperti biasa, ku hanya pangeran kodok yang tak bernyali.
Jum’at 6 januari 2012, agendaku adalah menghadiri casting reporter dan presenter salahsatu stasiun televisi lokal, PJTV. Ingin ku ikut casting tersebut, tapi ku yakin takan fokus tuk mengikuti acara penuh konsentrasi tersebut , akhirnya ku tak menghadirinya.
Seusai ibadah jumat, ku merebahkan diri dikamar sembari memikirkannya, kaka ku menghampiri dan beliau seakan menyuntik motivasi dan keoptimisan tingkat pangeran dalam mengejar cinta sang putri. hahaa..
Akhirnya selama hampir satu tahun ku tak berani tuk sekedar mengirim SMS pun perlahan ku coba beranikan diri, ku gentle kan diri tuk mengajak dia ke tempat makan favoritnya via SMS, kemajuan yang cukup signifikan menurutku.
Jawabannya pun seakan penolakan, mulanya dia membalas sms ku,
"kok tau mang dayat, ni siapa?" balasnya
dia gak tau number ku coz hape ama kartunya kan ilang
"ni kosim kom, yu ah ke mang dayat" ajakku
"kakanya lagi tidur, mau dibangunin?! balasnya
berarti yang bales tuh adiknya, lalu ku balas lagi,
"oo,, jangan atuh.. ga usah.. lain kali aja deh.." tukasku
beberapamenit kemudian, ada sms masuk ke hape bututku
ku tengok, ternyata kokom nge.sms ku lagi
"ikh iya ikh pengen k mang dayat, ni siapa?" isi sms nya
"ini kosim kom, hayu atu kita kesana.." balasku penuh semangat
kutunggu balasan darinya, ternyata lama, mungkin kokom tak mau ke mang dayat bersamaku.
Tak patah arang, saat itupun ku segera meluncur ke tempat tujuan, berharap dia memang datang ke tempat itu. Sekitar 2jam.an kurang kutunggui kedatangannya namun tak jua kunjung datang. Kupanjatkan do’aku padaNya, akhirnya diakhir penantianku, dia benar2 datang, jantungku bergetar lebih dari 100 knote perdetik, mulutku rapat membisu ketika melihat sosoknya yang dulu polos, kini terbumbui make up, mungkin tuntutan pekerjaan disana memang seperti itu. Tapi kecantikannya tak sedikitpun hilang, hanya saja ku pangling dibuatnya.
Kucoba cairkan suasana dengan bertanya kabarnya, kuputar otakku agar kubisa berlama-lama bersamanya dan akhirnya terceloteh ajakan, “ke rumah eni yuks”, padahal ku tak merencanakan itu sebelumnya, dan yang paling parahnya, ku tak tahu pasti apakah eni ada dirumahnya atau tidak, hari itu ku berjudi dengan keadaan dan berharap Allah ada dipihakku.
Dan ternyata Dia mengabulkan pinta ku, Eni pun seakan mengetahui bahwa kami akan datang.
thanks God, laa ilaaha illa Allah.
satu jam lamanya kami berceloteh bersama dirumah eni, adzan isya pun membuncahkan keseruan kami, ternyata kokom mesti pulang, akhirnya sepulang dari kediaman eni, kuantarkan ozi adik yang paling bungsu ke rumahnya, niatku adalah pulang setelah kuantarkan, tak bermaksud berkunjung dimalam hari dikediaman wanita, tak enak kesan dari warga setempatnya.
Akhirnya aku pun dipaksa tuk sekedar meneguk kopi dan ,mengobrol sejenak mengupas kehidupan dia dinegeri batam. Kita larut dalam obrolan yang sangat indah kurasakan pada malam itu, kuingat saat2 pacaran taun lalu, ketika dia masih menjadi permaisuriku. Ku sangat merindukan masa2 seperti ini.
Esok harinya ku niatkan tuk menyatakan cinta kembali padanya, menyatakan bahwa kuselalu menunggu kabar dan keadaannya setiap waktu, ku tanyakan selalu kabarnya kepada para sahabatnya hingga mereka bosan mendengarnya, tak peduli  ditolak ataupun diterima, ku kan selalu setia tuk MENGEJAR KOKOM.